Puasa Ramadhan dengan Dasar Iman dan Ihtisab
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلامٍ قَالَ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ (صحيح البخارى ,كتاب الإيمان 37) Artinya: (Imam Bukhari berkata) Mengabarkan kepada kami Muhammad bin Salam, dia berkata mengabarkan kepada kami Muhammad bin Fudhail, dia berkata mengabarkan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Abi Salamah dari Abu Hurairah ra dia berkata: Rasulullah saw bersabda "Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan ihtis±ban (mengharap pahala), maka diampuni oleh Allah baginya dosa-dosa yang terdahulu" (H.R. Bukhari). Penjelasan: Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh rahmat dan magfirah (ampunan) dari Allah. Oleh karena itu para ulama menyambut kedatangan bulan Ramadhan ini dengan mengucapkan "Marhaban ya Ramadhan" (Selamat Datang wahai Bulan ...