MENJUMPAI TUHAN BERSAMA NUR MUHAMMAD
By Kang Kolis Ajaran Nur Muhammad di Nusantara dikembangkan oleh para sufi, terutama Hamzah Fansuri dan Syamsuddin al-Sumantrani. Menurut sang sufi nusantara ini, Nur Muhammad bukan semata-mata dipandang sebagai teori penciptaan dari tiada, tetapi ia lebih dipandang sebagai ”kepala rohaniah” hirarki pemerintahan nabi dan wali, yang mengepalai para nabi dan wali. Dialah yang mewahyukan Allah, yang meneruskan segala pengetahuan Allah kepada setiap orang yang memiliki pengetahuan itu (artinya tiada orang yang tahu akan Allah, jikalau tidak diberi pengetahuan oleh Nur Muhammad ini). Ia sama dengan roh kudus dan sama dengan daya aktif Allah dipakai untuk menciptakan. Maka Nur Muhammad juga disebut ”perantara antara Allah dan para makhluk-Nya”. Hamzah mengatakan, bahwa tempat Nur Muhammad ada di antara yang ”Yang mengenal” dan ”yang dikenal”. Ini berarti bahawa Nur Muhammadlah yang menyebabkan Allah mengenal diri-Nya dan mengetahui akan rahsia-rahsia diri-Nya, yaitu bahawa ”segala makhluk” t...