Posts

Showing posts from January 15, 2009

Alquran, Sufisme, dan Ide Spiritual Lain (3/habis)

Sebelum al-Qur’ân turun sebagai wahyu Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW, keadaan masyarakat tempat al-Qur’ân turun sudah memeluk beberapa agama dan/atau kepercayaan. Disamping agama Samawi dengan nabi yang jelas, Yahudi dan Nasrani, juga ada kepercayaan lain, seperti, Shâbi’în dan Majusi, ditambah lagi diantara mereka ada yang tidak bertuhan dan yang bertuhan banyak, yang oleh al-Qur’an disebut Kuffâr dan Musyrikûn. PANDANGAN ALQURAN TENTANG PIHAK LAIN Sebelum al-Qur’ân turun sebagai wahyu Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW, keadaan masyarakat tempat al-Qur’ân turun sudah memeluk beberapa agama dan/atau kepercayaan. Disamping agama Samawi dengan nabi yang jelas, Yahudi dan Nasrani, juga ada kepercayaan lain, seperti, Shâbi’în dan Majusi, ditambah lagi diantara mereka ada yang tidak bertuhan dan yang bertuhan banyak, yang oleh al-Qur’an disebut Kuffâr dan Musyrikûn. Oleh karena itulah al-Qur’ân memberi pedoman yang tergolong rinci. al-Qur’ân memuat istilah-istilah u...

Alquran, Sufisme, dan Ide Spiritual Lain (2)

Di Nusantara, khasnya di Indonesia, tak berlebihan jika ada hipotesa bahawa kejayaan Islam bercokol dengan akar-akar yang menghunjam ke bumi Indonesia adalah hasil perjuangan para pembawa Islam awal yang telah bertungkus-lumus mengahwinkan doktrin dengan budaya dan agama lokal yang pada masa itu telah dianut oleh masyarakat. Upaya mengahwinkan doktrin dengan adat pun dilakukan dengan analogi bahawa adat adalah bejana atau wadah dan doktrin adalah isi bejana. Kedua-duanya menyatu untuk saling memperkuatkan antara satu dengan yang lainnya. Hal ini dikeranakan para pembawa Islam awal ke Indonesia adalah para sufi yang arif dan bijaksan dalam menghadapi budaya, tradisi dan kesenian lokal. HUBUNGAN TASAWUF DENGAN BUDAYA DAN AGAMA LOKAL Peradaban Arab dikenal sebagai peradaban syair dan sastra. Semenjak Arab pra-Islam sampai paska-Islam, syair dan sastra tetap berlanjut dan dipertahankan. Bahkan lebih jauh, syair yang dihasilkan oleh para penyair Arab telah mempengaruhi para sufi. Syair-syai...

Alquran, Sufisme, dan Ide Spiritual Pihak Lain (1)

Al-Qur’ân menamakan dirinya sebagai “petunjuk bagi manusia” (hudan li an-nâs). Oleh karena itu, al-Qur’ân tentu saja memuat segala aspek kehidupan. Salah satunya adalah bagaimana al-Qur’ân menyikapi adanya sebagian umat manusia yang tidak beriman kepada Alqur’an itu sendiri. Hal ini terkait dengan turunnya al-Qur’ân sebagai sumber pertama dan utama agama Islam di tengah-tengah masyarakat yang telah memiliki berbagai agama dan/atau kepercayaan lain. Lebih penting lagi, tentu saja, merupakan petunjuk dan pedoman bagi umat Islam dalam berinteraksi dengan pemeluk agama dan/atau kepercayaan lain; kapan harus bersikap toleran dan kapan harus bersikap tegas. Tulisan ini mencoba mengungkapkan sikap al-Qur’ân terhadap agama dan/atau kepercayaan lain, yang selanjutnya diistilahkan dengan pihak lain, dengan pendekatan tekstual dan kontekstual. Al-Qur’ân menamakan dirinya sebagai “petunjuk bagi manusia” (hudan li an-nâs). Oleh karena itu, al-Qur’ân tentu saja memuat segala aspek kehidupan. Salah ...