Bencana Alam bukan Azab Tuhan
Bencana hanya merupakan proses alam, tidak berhubungan dengan azab Tuhan. Ini hanya proses hukum alam yang dialami bumi saja, seperti manusia yang bersin “hazzim!!, hazzim!!”,, karena flu. Hanya seperti itu saja. Maka setuju jika dalam konteks bencana alam hendaklah “jadikan manusia sebagai subjek bencana, bukan objek yang berdosa kemudian diazabkan.” Dalam kitab suci ada cerita saat manusia membangkang kepada Tuhan kemudian Tuhan menghancurkan seluruh muka bumi. Nah, waktu sekarang ada bencana, para tokoh langsung mengambil template itu. Biasanya dasar yang dirujuk berkenaan dengan bencana ialah dhahara al-fasad fi al-barr wa al-bahr bimaa kasabat aydinnas, “telah muncul kerusakan di daratan dan lautan karena sebab ulah tangan manusia”. Teks dalil ini benar adanya, tetapi kebanyakan digunakan pada konteks yang tidak tepat, misalnya untuk menjustifikasi terjadinya bencana alam seperti tsunami dan gunung meletus adalah diakibatkan oleh ulah kejahatan tangan-tangan manusia. Padahal ben...