Empat sahabat itu sekarang sudah menjadi satu dalam kehidupan diri manusia. Ketika di dalam rahim sendiri-sendiri wujudnya. Tapi, ketika bayi sudah lahir, secara jasmani hanya ada satu wujud. Empat sahabat itu ghaib, tetapi tetap menyertai dalam wujud ruhani, tidak kasat mata. Itulah daya roh idhafi (roh pendukung) dalam diri manusia yang juga berasal dari Nur Muhammad. Ia tetap hidup hayyun walaupun nanti harus terpisah dari jasad apabila manusia telah mati. Daya Jibril, Mikail, Israfil, dan Izrail yang diibaratkan dengan warna merah, putih, hitam, dan hijau sebenarnya menjadi obor bagi Diri, tetapi jika tidak bijak diri manusia boleh terbakar sehingga kehilangan sifat-sifat manusiawinya. Obor itu berupa empat kekuatan jiwa atau nafsu: al-ammārah, al-lawwāmah, al-șūfiyah, dan al-muțma'innah. Empat Sekawan Pembina Diri (Nur Muhammad) Abdul Hamid Abulung, menerusi falsafah Nur Muhammad dalam proses kejadian anak Adam, menyebutkan bahawa Manikam tidaklah sendirian di dalam tara’ib, i...
Ahlan wa sahlan
ReplyDeleteSelamat datang di Kang Kolis' Personal Weblog
Semoga kehadiran saudara/i mempererat tali persaudaraan kita di dunia maya, memperluas wawasan, saling memotivasi dan saling mengingatkan.
Akhirnya kami berdoa semoga kita semua tercerahkan
assallamualaikum
ReplyDeletepak saya mau mengopi data bapak untuk tugas makalah tasawuf saya.....
tapi ko' tdk bisa ya...???
padahal itu penting bgt bwa saya.......
Kepada sesiapa yang menginginkan artikel dari blog ini, silakan klik dulu menu PRIVASI di atas. Selanjutnya silakan kirim email ke choliswarok@yahoo.com. Tksh.
ReplyDeleteassalamu'alaikum wr wb
ReplyDeletekeren.....
kapan kerumah
hariwarok
waalaikum salam mas hariwarok,
ReplyDeleteinsyaalloh klo nanti dah balik kampung. Dah kangen ni
Salam
ReplyDeleteSaya baru mempelajari Suksma sejati
Mohon izin berkenalan, insya Allah ketemu lagi dalam diskusi yang sedang saya persiapkan.
Masih mencari waktu khusus untuk lebih konsentrasi. Salam
Sorry. terlupa beri alamat (posted 28/12/2009:07:05)
ReplyDeleteemail: elqi.marzuk@yahoo.com
Sekarang sedang belajar dengan Bpk Suwandi asal sragen, tingal di Bangka Belitung. Trims
assalamu'alaikum kang kolis, tulisan kang kolis indah dan bagus, saya tertarik dengan tulisan kang kolis, jika tidak keberatan saya ingin bisa belajar tentang tujuan hidup yang yang benar.
ReplyDeleteWaalaikum salam Amamarhamah
ReplyDeletemonggo kita belajar bersama-sama
semoga Alloh semakin kasih dan sayang kepada Amamarhamah
SANGAT MEMBANTU DALAM WACANA KEAGAMAAN...TAPI ORANG YANG BEGITU "MAMAK" TEORI TIDAK SERTA MERTA DIA DAH CAPAI PENCERAHAN...TRIMS..
ReplyDeleteSaya setakat tahu yang madu itu manis rasanya, tetapi belum pernah mengecapnya. Betapa kuat keinginan saya untuk merasakan manisnya madu. Mohon doa semuanya, semoga kita semua, khususnya saya lekas tercerahkan dan tersedarkan zahir dan batin.
ReplyDeleteAssalamu'alaikum wrwb., dgn izin Allah, baru inilah sy membaca tulisan Anda. Semoga dapat menambah wawasan sy dan lain2nya. Ada satu hal yg acap "mengganggu" perasaan: kini semakin ramai saja orang2 mencari pencerahan jiwa, dan alternatif selalu melirik ke tema2 ruhaniyyah/tasauf/tarekat. Saya tidak anti semua itu, hanya prihatin melihat gejala (menurut sy) bagai terperangkap ke dalam sikaplaku "masturbasi" spiritual. Buktinya, persoalan kehidupan lainnya, selain hal ruhani, kita banyak tertinggal. Bagaimana pandangan Anda terhdp perkara ini..? (salam kenal, Kamikazes Lfan)
ReplyDeleteAss.Wr.Wb,kang kolis...sukur atas tulisan2nya sangat bagus menambah wawasan saya tentang tasawuf,Alhamdulillah saya telah menemukan guru sejatinya,mdh2n kita bisa saling berbagi pengalaman dan wawasan untuk menuju-Nya...imel saya ilhammehonk@yahoo.com
ReplyDeleteassalamualaikum...pak blognya keren banget,,,tlong sering-sering di posting,,buat tambahan pengetahuan mata kuliah akhlak tasawuf...terima kasih pak..
ReplyDeletewass...
Assalamualaikum !!!
ReplyDeleteWa'alaikumsalam.
ReplyDeleteIrwan, Selamat bergqabung dan selamat atas launching blog barunya. kembangkan terus, insyaallah banyak faedahnya...