Tasawuf Falsafi


Kalau pada abad ketiga hijriyah penelitian ajaran tasawuf berkisar pada bidang ilmu jiwa dan akhlak, tetapi sesudah memasuki abad keempat hijriyah penelitian dikembangkan dengan meneliti ajaran-ajaran agama lain dan ajaran filsafat khususnya filsafat Neo Platonisme yang mungkin dapat dipergunakan untuk membuka hijab yang memisahkan antara hidup lahiriyah dan batiniyah dan mencari rahasia yang tersembunyi di balik tabir.

Karena itu ilmu-ilmu baru lahir yang belum pernah dikenal sebelumnya dalam dunia tasawuf, yang merupakan sinkritisme (perpaduan) antara ajaran tasawuf dengan filsafat yang dinamakan “Tasawuf Falsafi”. Tujuan filsafat tasawuf bukan hanya ingin mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah tetapi berusaha untuk bersatu (ittihad) jiwa dengan Allah (enter into direct touch with God).

Menurut penelitian, yang menyebabkan munculnya filsafat tasawuf adalah disebabkan adanya perkembangan ilmu pengetahuan melalui terjemahan.

Pada abad itu kegiatan penerjemahan buku asing, baik dari bahasa Yunani, Persia, Hindi dan Iberani digiatkan. Maka melalui buku-buku terjemahan ini umat Islam dapat mempelajari ajaran-ajaran filsafat yang berkembang dalam dunia ini. Dan dengan membaca ajaran-ajaran filsafat, sedikit banyaknya mempengaruhi ilmu pengetahuan dalam Islam, seperti ilmu tauhid, fikih, dan tasawuf. Pengaruh filsafat dalam ilmu tauhid dapat dilihat dengan lahirnya Ilmu Kalam, dalam ilmu fikih dengan lahirnya Ilmu Ushul Fikih dan dalam tasawuf dengan lahirnya Filsafat tasawuf atau Tasawuf Falsafi.

Comments

  1. tujuan tasawuf falsafi itu sendiri apa????
    kenapa gak di bahas?

    ReplyDelete
  2. dulu sudah dibahas bos tapi sekarang ilang.
    Tapi don wori sebab jawabannya ada pada artikel2 yang lain boss. silakan dibaca yang lain boss

    ReplyDelete
  3. Iman dan ihsan itu merupakan bagian dari ajaran Islam, jadi bukan masing-masing berdiri sendiri. Syahadat itu merupakan dasar pokok dari ajaran Islam, sekaligus adalah 'puncak' atau kesimpulan dari ajaran iman. Tatkala dia yakin dengan Allah SWT, Nabi Muhammad SAW dan Islam, maka dia mengucapkan syahadat. Jabaran dari syahadat itu tergambar dalam rukun iman yang 6 (enam) pekara tersebut. Shalat dan puasa adalah gambaran ibadah dari ajaran Islam. Sementara zakat dan haji pada hakikatnya adalah muamalat, karena kedua perintah ini pasti menyangkut hubungan dengan orang lain. Apabila rukun Islam dilaksanakan dengan ihsan yakni semata karena Allah SWT, maka jadilah orang itu sufi. Jadi sufi itu adalah seseorang Muslim yang benar-benar melaksanakan rukun Islam dengan tingkat iman yang tinggi dan didasarkan dengan ihsan dan ikhlas. Semua orang Muslim bisa menjadi sufi dan tidak pula wajib harus dengan mursyid tertentu atau toriqoh tertentu. Insya Allah, Anda pun bisa jadi sufi.

    ReplyDelete
  4. intinya apa yang nabi dan sahabat/salaf lakukan kerjakan yang tidak tinggalkan...tugas kita belajar ilmu syar'i dan bertanya kepada ulma yang faham akan qur'an dan sunnah dengan manhaj/metode yang haq ( salaf)

    ReplyDelete

Post a Comment

TERIMAKASIH ANDA ANDA TELAH BUAT KOMENTAR DI SINI

Popular posts from this blog

Simbol Alif Lām Lām Hā' dalam Ilmu Shuhud

Menyadari Sir Allah dalam Diri

Mengenal Hakikat Diri Manusia (Bagian II)