Ibarat Kelapa dan Buahnya (sekedar i'tibar)

Di manakah kelapa yang tadi? Kelapa yang ditanam tadi telah gaib atau laysa kamithlihi shay'un, tiada nampak (la ta'ayyun), tapi wujudnya ada. Zat Allah Taala.



Kita ambil sebuah biji kelapa, lalu tanam di tanah yang subur. Selang beberapa bulan tumbuhlah kelapa tadi. Yang pertama-tama tampak oleh kita adalah daunnya. Beberapa bulan kemudian tampak batangnya. Setelah tinggi sampai pada masanya berbunga, hilang bunga keluarlah buahnya.

Di manakah kelapa yang tadi? Kelapa yang ditanam tadi telah gaib atau laysa kamithlihi shay'un, tiada nampak (la ta'ayyun), tapi wujudnya ada. Zat Allah Taala.

Kata kelapa yang baru datang itu:
"Hai manusia….
Jika engkau ingin melihat kelapa yang dulu, lihatlah diriku ini.
Kalau aku bersabut, kelapa yang dulu bersabut juga
Kalau aku bertempurung, kelapa yang dulu bertempurung juga
Kalau aku berisi, kelapa yang dulu berisi juga
Kalau aku berair, kelapa yang dulu berair juga

Hai manusia…
Jika engkau ingin melihat kelapa yang dulu
Lihatlah diriku, tiada yang lainnya
Aku datang dan lahir daripadanya
Tetapi, aku bukan kelapa yang dulu
Yang dulu, dulu jua
Yang sekarang, sekarang jua
Tetapi satu dalam rahasia"

Kata Allah, "manusia itu adalah rahasia-Ku dan Aku adalah rahasianya"

Begitulah kejadian alam kabir dan alam shaghir atau tubuh kita ini (proses la ta'ayyun sampai ke a'yan al-kharijah). Jadi, kelapa yang menjadi asal pertama dinamai ghayb al-ghuyub (alam ghaib Allah). Artinya, gaib tiada nyata, tetapi wajib adanya.


Comments

Popular posts from this blog

Simbol Alif Lām Lām Hā' dalam Ilmu Shuhud

Menyadari Sir Allah dalam Diri

Mengenal Hakikat Diri Manusia (Bagian II)