Sebelum Kematian
Dalam sebuah riwayat disebutkan, orang yang saleh dan memperoleh husnul khatimah adalah mereka yang hati dan bibirnya selalu berzikir mengingat Allah ketika sakaratul maut sampai datangnya malaikat Izrail menjemput ruhnya. Tanda-tanda lain adalah wajahnya tampak tenang, bagaikan orang tidur, tidak menunjukkan rasa takut dan tertekan. Justru sisa senyumnya terlihat di wajahnya, tanda saling sapa antara dirinya dengan Izrail yang datang menjemput, bagaikan calon pengantin wanita yang dijemput untuk dinikahkan dengan calon suaminya yang sudah lama dirindukan.
Patut untuk direnungkan, sering terdapat keterkaitan antara tempat dan penyebab kematian seseorang dengan doa yang selalu dipanjatkan ketika sehat dan jauh sebelum kematian tiba. Misalnya, ada seorang dosen yang ingin sekali kalau meninggal disalatkan oleh ramai santri, alhamdulillah, almarhum meninggal di sebuah pondok pesantran besar yang sangat dia banggakan.
Soal ruh dan kematian menyisakan misteri yang sukar dijelaskan secara ilmiah. Alquran memperingatkan, hakikat ruh itu urusan Allah, manusia hanya mampu menangkap efek kehadirannya, tetapi bukan hakikatnya. Karena ruh akan kekal, tidak mati, dan ruh manusia mampu kerkomunikasi dengan makhluk yang serupa, yaitu malaikat, ruh al-amin, ruh al-qudus, dll. Hanya saja kemampuan berkonsultasi dengan malaikat ini tidak dimiliki oleh semua orang. Sekedar bahan analisis, kita boleh memperhatikan fenomena anak kecil yang belum dipengaruhi oleh endapan emosi dan pikiran negative, mereka mampu melihat dan berkomunikasi dengan dunia lain, yang orangtua susah memahami.
Anak kecil, ketajaman dan kemampuan jiwanya untuk berkomunikasi dengan dunia gaib sering dijumpai. Misalnya, bayi sering tersenyum dan tertawa gembira, seakan sedang bermain-main dengan teman-temannya, padahal tidak terlihat ada orang lain. Bahkan ada anak yang asyik sendiri main di halaman rumah. Ketika ditanya oleh orangtuanya, katanya sedang bermain dengan teman-temannya yang sangat baik. Orangtua mengatakan, mereka sedang bermain dengan para malaikat. (Lihat sendiri dalam Komarudin Hidayat: Psikologi Kematian, cet. ke vii 2006, Bandung Mizan Media Utama)
Dalam ajaran sufi dikatakan bahwa kepekaan ruhani untuk berkomunikasi dengan yang gaib semakin lemah ketika ruh itu telah dikeruhkan oleh berbagai masalah seiring dengan semakin bertambah umur sezseorang. Tetapi ada pribadi-pribadi tertentu yang mampu mempertahankan kesucian ruhnya itu dengan menjauhkan diri dari berbuat salah dan mendekatkan dirinya kepada yang benar, sehingga pada saatnya ia dianugerahi kemampuan berkomunikasi dengan yang gaib dan penghuni alam ruhani. Cerita yang paling sahih adalah ketika Rasulullah melakukan isra dan mi’raj. Lalu ada pula orang yang pernah mengalami near death experience atau mati suri yang kemudian bercerita melihat alam kubur dan berjumpa dengan para arwah yang telah lebih dahulu meninggalkan dunia.
Dalam ajaran Islam, kematian itu selalu diingatkan setiap saat, terutama menjelang tidur. Jika hati sentiasa ingat akan Allah dan ingat kematian sebagai jalan kedekatan kepada-Nya, maka apa pun yang dilakukan dan di mana pun berada, di setiap saat dan tempat sesungguhnya kita tengah menapaki tangga menuju kematian. Bagaimana penyebab kematian bergantung kepada doa dan pilihan jalan yang kita tempuh. Maka sebaiknya mulai sekarang kita berdoa dan pesan kepada Tuhan, jalan apa dan di mana kita ingin bertemu Izrail, pasti Allah mendengarkan permohonan setian hamba-Nya.
Sesungguhnya bermanfaat untuk direnungkan dan diambil hikmahnya adalah berbagai isyarat yang terjadi ketika seseorang menunaikan ibadah haji atau umrah. Begitu banyak peristiwa-peristiwa unik yang merupakan isyarat Allah, namun sering kali kita tidak memahaminya. Misalnya saja, ada seseorang yang kebetulan sedang menjabat sebagai direktur sebuah bank pergi haji. Di sana , berulang kali ke mana pun pergi selalu saja menginjak kotoran manusia. Anehnya lagi, ketika membuka kopornya di kamar hotel ditemukan bau kotoran manusia. Demikianlah, setelah pulang ke tanah air, tak lama kemudian yang bersangkutan masuk tahanan karena terbukti korupsi. Dia tersadar, rupanya sewaktu haji kotoran manusia itu isyarat dari Allah bahwa harta yang dihimpun selama ini tidak halal, tetapi dia tidak segera bertobat menyelesaikan semua urusannya sehingga ujungnya masuk tahanan.
Sekali lagi sangat banyak berbagai isyarat kehidupan yang nalar kita sering kali menganggap remeh, namun kita tersadar dan menyesal ketika semua telah berlalu dan kita tidak mengambil hikmah yang terkandung.
Patut untuk direnungkan, sering terdapat keterkaitan antara tempat dan penyebab kematian seseorang dengan doa yang selalu dipanjatkan ketika sehat dan jauh sebelum kematian tiba. Misalnya, ada seorang dosen yang ingin sekali kalau meninggal disalatkan oleh ramai santri, alhamdulillah, almarhum meninggal di sebuah pondok pesantran besar yang sangat dia banggakan.
Soal ruh dan kematian menyisakan misteri yang sukar dijelaskan secara ilmiah. Alquran memperingatkan, hakikat ruh itu urusan Allah, manusia hanya mampu menangkap efek kehadirannya, tetapi bukan hakikatnya. Karena ruh akan kekal, tidak mati, dan ruh manusia mampu kerkomunikasi dengan makhluk yang serupa, yaitu malaikat, ruh al-amin, ruh al-qudus, dll. Hanya saja kemampuan berkonsultasi dengan malaikat ini tidak dimiliki oleh semua orang. Sekedar bahan analisis, kita boleh memperhatikan fenomena anak kecil yang belum dipengaruhi oleh endapan emosi dan pikiran negative, mereka mampu melihat dan berkomunikasi dengan dunia lain, yang orangtua susah memahami.
Anak kecil, ketajaman dan kemampuan jiwanya untuk berkomunikasi dengan dunia gaib sering dijumpai. Misalnya, bayi sering tersenyum dan tertawa gembira, seakan sedang bermain-main dengan teman-temannya, padahal tidak terlihat ada orang lain. Bahkan ada anak yang asyik sendiri main di halaman rumah. Ketika ditanya oleh orangtuanya, katanya sedang bermain dengan teman-temannya yang sangat baik. Orangtua mengatakan, mereka sedang bermain dengan para malaikat. (Lihat sendiri dalam Komarudin Hidayat: Psikologi Kematian, cet. ke vii 2006, Bandung Mizan Media Utama)
Dalam ajaran sufi dikatakan bahwa kepekaan ruhani untuk berkomunikasi dengan yang gaib semakin lemah ketika ruh itu telah dikeruhkan oleh berbagai masalah seiring dengan semakin bertambah umur sezseorang. Tetapi ada pribadi-pribadi tertentu yang mampu mempertahankan kesucian ruhnya itu dengan menjauhkan diri dari berbuat salah dan mendekatkan dirinya kepada yang benar, sehingga pada saatnya ia dianugerahi kemampuan berkomunikasi dengan yang gaib dan penghuni alam ruhani. Cerita yang paling sahih adalah ketika Rasulullah melakukan isra dan mi’raj. Lalu ada pula orang yang pernah mengalami near death experience atau mati suri yang kemudian bercerita melihat alam kubur dan berjumpa dengan para arwah yang telah lebih dahulu meninggalkan dunia.
Dalam ajaran Islam, kematian itu selalu diingatkan setiap saat, terutama menjelang tidur. Jika hati sentiasa ingat akan Allah dan ingat kematian sebagai jalan kedekatan kepada-Nya, maka apa pun yang dilakukan dan di mana pun berada, di setiap saat dan tempat sesungguhnya kita tengah menapaki tangga menuju kematian. Bagaimana penyebab kematian bergantung kepada doa dan pilihan jalan yang kita tempuh. Maka sebaiknya mulai sekarang kita berdoa dan pesan kepada Tuhan, jalan apa dan di mana kita ingin bertemu Izrail, pasti Allah mendengarkan permohonan setian hamba-Nya.
Sesungguhnya bermanfaat untuk direnungkan dan diambil hikmahnya adalah berbagai isyarat yang terjadi ketika seseorang menunaikan ibadah haji atau umrah. Begitu banyak peristiwa-peristiwa unik yang merupakan isyarat Allah, namun sering kali kita tidak memahaminya. Misalnya saja, ada seseorang yang kebetulan sedang menjabat sebagai direktur sebuah bank pergi haji. Di sana , berulang kali ke mana pun pergi selalu saja menginjak kotoran manusia. Anehnya lagi, ketika membuka kopornya di kamar hotel ditemukan bau kotoran manusia. Demikianlah, setelah pulang ke tanah air, tak lama kemudian yang bersangkutan masuk tahanan karena terbukti korupsi. Dia tersadar, rupanya sewaktu haji kotoran manusia itu isyarat dari Allah bahwa harta yang dihimpun selama ini tidak halal, tetapi dia tidak segera bertobat menyelesaikan semua urusannya sehingga ujungnya masuk tahanan.
Sekali lagi sangat banyak berbagai isyarat kehidupan yang nalar kita sering kali menganggap remeh, namun kita tersadar dan menyesal ketika semua telah berlalu dan kita tidak mengambil hikmah yang terkandung.
subhanallah..
ReplyDelete